MEDIA SOSIAL DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT?

 

Media Sosial dapat Menyebabkan Penyakit? - Benarkah media sosial dapat menyebabkan penyakit? Simak penjelasannya berikut! Media sosial dapat dijadikan ajang untuk mencari ilmu, berbagi kebahagiaan, atau bahkan dapat menjadi hiburan saat anda merasa bosan. Namun taukah anda bahwa media sosial juga dapat memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan? Kok bisa ya?

Media sosial dapat berakibat buruk bagi kesehatan jika penggunanya mengalami kecanduan, hal ini dapat kita ketahui ketika jaringan terputus atau tidak adanya sinyal karena hujan lebat, mati lampu, atau jaringan sedang dalam perbaikan. Tentu saja para penggunanya akan merasa cemas yang luar biasa, Namum kebanyakan dari kita tidak menyadari akan kecemasan ini bahkan menganggap remeh dan dibiarkan begitu saja. Penyakit ini biasanya disebut dengan Fear of Missing Out (FoMO Syndrome). Penyakit ini tidak boleh terus menerus dibiarkan karena dapat mengganggu mental pengguna dan dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. 

Misalkan saja anda sedang kesal karena jaringan internet yang berada di tempat anda sangat lemot sehingga anda tidak bisa menggunakannya, tentu saja anda akan merasa cemas dan secara tidak sengaja emosi anda akan meningkat sehingga dapat berdampak buruk bagi kesehatan anda sendiri.

Selain Fear of Missing Out (FoMO Syndrome) penyakit yang dapat disebabkan oleh media sosial adalah Borderline Personality Disorder (BPD) penyakit ini ditandai dengan pengguna media sosial yang sering merasa tersisih atau iri dengan pengguna lainnya, kebanyakan para penderita penyakit ini adalah dari kalangan wanita. Mereka selalu merasa iri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain atau sering disebut dengan insecure. 

Orang yang merasa insecure, mereka akan selalu tidak percaya diri dan sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain yang ia rasa lebih sempurna dibandingkan mereka sendiri. Biasanya mereka iri dengan orang yang memiliki kulit putih, wajah glowing, berbadan tinggi, dan lain sebagainya. Penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya selalu menyendiri dan tidak suka dengan keramaian. Cara mengatasinya dapat dilakukan dengan cara melihat potensi diri, mensyukuri apa yang ada dalam dirinya, dan mendekatkan diri kepada sang pencipta.